MATERI PRS (PENDIDIK REMAJA SEBAYA) / KESJA (KESEHATAN REMAJA) TENTANG NORMA SOSIAL DAN PERILAKU BERISIKO
NORMA SOSIAL DAN PERILAKU BERISIKO
Salam Palang Merah.
Kali ini saya akan membahas mengenai salah satu materi kepalangmerahan yaitu materi PRS atau sering juga disebut materi KESJA (kesehatan remaja). Di materi PRS bagian 2 ini akan dibahas mengenai norma sosial dan perilaku beresiko.
“Manusia dikenal dari perilaku masing-masing. Juga para remaja. Perilaku diukur dengan menggunakan NORMA SOSIAL. Sesuai ataukah tidak. Untuk itu, mengenal norma sosial dan perilaku remaja dalam hubungannya dengan norma sosial amatlah penting bagi kita. Dua topik yang dibicarakan adalah norma sosial dan perilaku yang berisiko.”
TOPIK 1: NORMA SOSIAL
APAKAH NORMA SOSIAL ITU ?
Norma sosial ialah serangkaian peraturan yang disepakati bersama untuk dipelihara, dijaga, dan ditaati oleh semua anggota suatu masyarakat.
Norma bisa bersumber dari:
- agama.
- undang-undang atau peraturan negara.
- adat dan kebiasaan serta kesepakatan masyarakat.
APA KEWAJIBAN REMAJA TERHADAP NORMA SOSIAL ?
Setiap masyarakat di suatu wilayah bisa memiliki adat dan kebiasaan yang berlainan. Inilah yang membuat norma sosial bisa berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Namun yang lebih penting adalah kemauan dan kesanggupan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan norma tersebut. Hubungan lain jenis, apalagi yang terkait dengan hubungan seksual, merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam norma sosial. Untuk itu, para remaja layak memberi perhatian yang lebih terhadap norma tersebut. Usahakan agar jangan sampai melanggar norma.
SEBERAPA JAUH TANGGUNG JAWAB REMAJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM MENAATI NORMA SOSIAL ?
Semua anggota masyarakat, termasuk REMAJA, harus menaati norma tersebut. Remaja laki-laki dan perempuan memiliki kewajiban yang sama dalam mematuhi norma sosial yang ada. Taat terhadap norma berakibat pada penerimaan dan pujian masyarakat. Seseorang akan DITERIMA dalam masyarakat hanya apabila ia mau dan mampu mengikuti norma sosial yang berlaku di lingkungannya. Sementara itu, pelanggaran norma menyebabkan PENOLAKAN dan pemberian hukuman dari masyarakat. Sanksi tersebut umumnya berupa hukuman sosial, termasuk pengucilan. Pengucilan sosial memang tidak begitu menyakitkan. Namun, sering kali orang yang dikucilkan akan merasa diasingkan dan tidak dianggap oleh masyarakat. Lambat laun, mereka akan berontak dan tidak menghiraukan masyarakat. Mereka bisa jadi malah akan melakukan tindakan asusila yang lebih ekstrem. Ini tentu saja bisa merugikan orang yang bersangkutan.
APA KONSEKUENSI SESEORANG APABILA MELANGGAR NORMA SOSIAL ?
Jika norma yang dilanggar juga merupakan norma tertulis yang dituangkan dalam bentuk undang-undang, pelanggarnya akan diancam hukuman oleh negara. Apabila norma yang dilanggar juga merupakan kaidah agama, para pelaku akan terkena sanksi sesuai dengan agama masing-masing, baik sanksi di dunia maupun di akhirat kelak.
TOPIK 2: PERILAKU BERISIKO
APAKAH PERILAKU ITU ?
Perilaku ialah keseluruhan tindakan manusia yang didasari atas pengetahuan (atau ketidaktahuan), sikap, dan tindakan.
BAGAIMANA SUATU PERILAKU DIKATAKAN BERISIKO ?
Perilaku yang dikategorikan BERISIKO, apabila perilaku itu bisa berpeluang mendatangkan kerugian. Kalau tidak menimbulkan kerugian saat ini, paling tidak perilaku itu bisa mendatangkan musibah pada masa mendatang. Ini dapat menimbulkan kerugian terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Kerugian ini bisa berupa material, fisik, harga diri, rasa malu, kehilangan kesempatan, kehilangan masa depan, dan seterusnya.
APA SAJA CONTOH PERILAKU YANG BERISIKO ?
Beberapa perilaku seksual memiliki peluang yang sangat tinggi dan bisa menimbulkan berbagai kerugian kedua belah pihak yang melakukannya. Perilaku tidak aman itu antara lain seks sebelum nikah, gonta-ganti pasangan, sanggama dubur atau mulut, dan berbagai hubungan seksual tidak normal lainnya. Dalam hal ini, masturbasi sebagai jalan keluar sementara bisa saja dikatakan tidak berisiko atau risikonya belum jelas. Namun, jika dilakukan terlalu sering, perilaku ini bisa menimbulkan risiko ketergantungan. Dalam bersanggama, penggunaan kondom yang baik akan mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Namun, jika dilakukan bukan dengan pasangan yang sah, norma dan agama tetap menanggapnya sebagai perbuatan yang salah.
APA PERAN KITA SEBAGAI PELATIH REMAJA SEBAYA DALAM MEMBANTU REMAJA SEBAYA LAIN AGAR TERHINDAR DARI BERBAGAI PERILAKU BERISIKO ?
Remaja perlu mengenal dengan baik berbagai perilaku berisiko dan sekaligus berusaha keras menghindarinya. Dalam kaitan dengan perilaku seksual, remaja perlu sangat berhati-hati agar tidak tergelincir ke dalam perilaku berisiko dan menerima akibat yang merugikan. Untuk hal-hal yang risikonya tidak jelas seyogianya ditanyakan kepada para pakar di bidangnya. Saling mengingatkan tentang risiko diantara remaja akan sangat membantu menghindari berbagai risiko yang akan mengganggu masa depan masing-masing.
Itulah pembahasan mengenai materi PRS / KESJA semoga bermanfaat, dan jika kalian punya kritik, saran, maupun pertanyaan silahkan masukkan di kolom komentar.
Salam Palang Merah.
0 Response to "MATERI PRS (PENDIDIK REMAJA SEBAYA) / KESJA (KESEHATAN REMAJA) TENTANG NORMA SOSIAL DAN PERILAKU BERISIKO"
Posting Komentar