MATERI GERAKAN PMR
SEJARAH GERAKAN PALANG MERAH (INTERNASIONAL) SEJARAH GERAKAN PALANG MERAH
Salam Palang Merah.
Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai salah satu materi kepalangmerahan yaitu materi GERAKAN. Gerakan yang dimaksudkan disini adalah gerakan kepalangmerahan, dimana dalam pembentukannya terdiri dari deretan sejarah dan perjuangan yang panjang.
Sejarah palang merah dimulai ketika pada tanggal 24 Juni 1859 terjadi perang antara negara Austria dengan Prancis di kota kecil bernama Selferino, provinsi lambordi, Italia Utara. Perang tersebut berlangung kira kira 16 jam dan melibatkan 320.000 prajurit yang 40.000 diantaranya tewas dan luka-luka. Pada saat perang itu berlangsung lewatlah seorang pengusaha berkebangsaan Swiss yang sebenarya bertujuan menemui kaisar napolen III guna memperluas bisnisnya, namun melihat peperangan mengerikan itu dia pun terlupakan akan tujuannya. Dunant pun menjadikan gereja di desa castegleon sebagai tempat merawat orang-orang yang terluka karena perang dan mengumpulkan warga sekitar untuk membantunya memberikan pertolongan kepada para korban, namun kurangnya fasilitas medis dan kurangnya keterampilan dalam hal keperawatan membuat banyak orang mati di tempat. Dunant yang pada saat itu sangat sedih berkata "Noi Sioamo Tutty Fratelly" yang artinya kita semua bersaudara.
Sekembalinya Dunant ke Swiss dia tetap tidak melupakan kejadian mengerikan yang terjadi di Selferino, Dunant menuangkan pengalamannya itu dalam sebuah buku yang dia terbitkan pada bulan November 1862 dengan judul "Un souvenir de Selferino" (kenangan dari Selferino). Buku itu mengandung dua gagasan penting:
- Perlunya mendirikan perhimpunan bantuan disetiap negara yang terdiri atas kesukarelawan untuk menolong prajurit yang terluka di medan perang.
- Perlunya adanya kesepakatan internasional untuk melindungi prajuri yang terluka di medan perang serta orang orang yang merawatnya dan memberikan status netral kepada mereka.
Buku itu kemudian dibagikan kepada para pemimpin militer, keluarga terkemuka di Eropa, politikus, para pemimpin militer, dan teman-temannya. Dan tanpa diduga oleh Dunant ternyata banyak yang tertarik dengan idenya salah satunya adalah Gustave Muyneir yang merupakan seorang pengacara sekaligus ketua organisasi GPWS (The Geneva Public Welfero Society). Selanjutnya Dunant diminta mengemukakan gagasannya dalam pertemuan GPWS yang dilaksanakan pada tanggal 9 February 1863, dan ternyata 160 dari 180 anggota GPWS mendukung ide Dunant. Maka dibentuklah "komite 5" untuk mewujudkan ide tersebut, mereka adalah:
- Gustave muyner
- dr. Thodore Muineir
- dr. Louis Appia
- Henry Defour (Jendral Guillame)
- Adapun Dunant meskipun bukan anggota GPWS namun diangkat sebagai sekretaris.
Pada tanggal 17 Februari, komite lima beranti nama menjadi komite tetap internasional untuk pertolongan prajurit yang terluka" sekaligus mengangkat ketua baru yaitu Jendral Guillame atau Henry Defour. Pada Bulan Oktober 1863, komite internasional untuk pertolongan prajurit yang terluka berkat dukungan pemerintah Swiss berhasil mengadakan kenferensi internasional yang pertama, yang dilaksanakan di Jenewa dengan dihadiri oleh perwakilan 16 negara yaitu: Austria, Baden bueren, Belanda, Heesen, Darmanstan, Inggris, Italia, Nernedia, Rusia, Francis, Spanyol, Saksen, Swedia, Swiss, Haknofer, dan Hutenberg. Dimana beberapa negara tersebut sudah menjadi bagian dari Jerman.
Adapun hasil dari kenferensi tersebut adalah disepakatinya satu konvensi yang terdiri atas 10 pasal beberapa diantaranya merupakan pasal krusial, salah satunya yaitu digantinya nama komite internasional untuk pertolongan prajurit yang teluka menjadi ICRC (Inernational Committee of the Red Cross) atau komite palang merah internasional. Serta ditetapkannya lambang khusus bagi para sukarelawan yaitu lambang Palang Merah diatas dasar putih. Lambang Palang Merah di atas dasar putih digunakan sebagai lambang karena, hal tersebut merupakan penghormatan kepada negara Swiss yang memberikan dukungan untuk melaksanakan konferensi tersebut dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada Dunant yang merupakan orang berkebangsaan Swiss, seperti yang kita ketahui bersama bahwa bendera Swiss adalah palang putih di atas dasar merah, maka diambillah kebalikannya yaitu Palang Merah di atas dasar Putih. Setelah koferensi ini berakhir berarti ide Dunant yang pertama yaitu mendirikn perhimpunan bantuan disetiap negara menjadi kenyataan.
Berkat dukungan pemerintah Swiss kembali, diadakanlah konferensi diplomatik pada tanggal 8-28 Agustus 1864 di Jenewa yang dihadiri 16 negara dan 4 institusi donor mengirimkan wakilnya. Adapun bahan diskusi dirancang oleh komite internasional dengan nama "konvensi Jenewa untuk memperbaiki sendiri kondisi prajurit yang terluka dimedan perang" diana konvensi ini disepakati tanggal 22 Agustus 1864. Pada akhir konferensi tersebut maka ide kedua Dunant yaitu perlu adanya kesepakatan intenasional untuk melindungi relawan yang melaksanakan pertolongan di medan perang dan memberikan status netral kepada mereka, juga menjadi kenyataan. Setelah adanya konvensi atau kesepakatan tersebut, akhirnya banyak negara-negara yang membentuk perhimpunan Nasional mereka untuk melaksanakan tugas kemanusiaan secara netral.
Konferensi pertama menandai keberhasilan untuk merealisasikan ide pertama dunant, dan konferensi yang kedua, dimana terciptanya konvensi atau kesepakatan menandai terwujudnya ide dunant yang ke-dua.
Itulah sejarah terbentuknya gerakan palang merah. Jika ada kritik, saran dan, pertanyaan silahkan masukkan di kolom komentar.
Salam Palang Merah.
0 Response to "MATERI GERAKAN PMR"
Posting Komentar